Peternakan
Ternak besar yang paling banyak dijumpai di Sabu Raijua adalah kerbau dimana populasinya tahun 2011 sebanyak 7.216 ekor. Sementara ternak besar lainnya yang juga cukup banyak dijumpai adalah kuda dan sapi.
Harga ternak besar tersebut, khususnya kerbau, cukup tinggi dimana satu ekor kerbau dewasa harganya bisa mencapai 12 juta rupiah. Sedangkan harga sapi dan kuda berkisar 4 hingga 7 juta per ekornya. Sebagian besar ternak besar tersebut pemanfaatan utamanya adalah untuk keperluan adat, sebagian dikonsumsi dan sebagian dijual ke luar Sabu Raijua.
Sementara itu, ternak kecil yang banyak dibudidayakan adalah kambing, babi dan domba. Di antara ketiganya, populasi kambing merupakan yang tertinggi. Populasinya di tahun 2011 sebanyak 30.360 ekor disusul babi sebanyak 25.987 ekor. Hampir sama dengan ternak besar, ternak kecil di kabupaten ini, selain
dikonsumsi dan untuk keperluan adat, sebagian juga dijual ke luar wilayah Sabu Raijua.
Populasi Ternak di Kabupaten Sabu Raijua,
2011
JenisTernak
|
Populasi(ekor)
|
Sapi
|
2.646
|
Kerbau
|
7.216
|
Kuda
|
5.034
|
Kambing
|
30.360
|
Domba
|
12.303
|
Babi
|
25.987
|
Untuk mendukung peningkatan produksi ternak di kabupaten ini, pemerintah memprogramkan beberapa kegiatan diantaranya meningkatkan luas lahan hijauan makan ternak dengan tanaman seperti lamtoro, gamal dan gala-gala. Disamping itu juga dilakukan usaha pemanfaatan teknologi biogas serta program kesehatan
masyarakat veteriner (Kesmavet).
Pembangunan sub sektor peternakan pada dasarnya diarahkan untuk meningkatkan populasi maupun produksi ternak dan hasil-hasilnya, dalam rangka meningkatkan konsumsi protein hewani diantaranya daging, telur dan susu. Untuk itu upaya melakukan diversifikasi ternak sangat diperlukan sedini mungkin.
Jenis-jenis ternak yang saat ini diusahakan di Kabupaten Sabu Raijua yaitu ternak besar seperti sapi, kerbau dan kuda, sedangkan ternak kecil yaitu kambing, domba dan babi. Kegunaan ternak, selain untuk dijual juga dipergunakan untuk keperluan adat dan dikonsumsi.
Kontribusi sub sektor peternakan terhadap PDRB Kabupaten Sabu Raijua tahun 2011 sebesar 8,07 persen, menempati urutan ke tiga setelah sub sektor perikanan dan tanaman pangan. Peranan sub sektor peternakan terhadap pembentukan PDRB periode 2009-2011 terlihat menurun. Pertumbuhan sub sektor ini tahun 2011 menurun dibandingkan dengan pertumbuhan tahun 2010, dimana pertumbuhantahun 2010 sebesar 2,34 persen sedangkan tahun 2011 menjadi 1,89 persen.
Populasi ternak sapi pada tahun 2011 mencapai 2.646 ekor atau meningkat 170,76 persen jika dibandingkan dengan kondisi tahun 2010, sementara populasi kerbau sebesar 7.216 ekor atau meningkat sebesar 6.055 ekor atau 522,43 persen dan populasi kuda mencapai 5.034 ekor atau meningkat sebesar 4.057 ekor atau 415,25 persen. Peningkatan jumlah ternak tahun 2011 lebih banyakdisebabkan oleh cakupan pendataan tahun 2010 tidak lengkap, dimana masyarakat cenderung mengurangkan jumlah ternak yang dilaporkaan. Pada tahun 2011 terjadi wabah penyakit pada ternakdan mengharuskan semua ternak untuk divaksin, sehingga jumlah ternak yang sebenarnya dapat diketahui, karena masyarakat membawa seluruh ternaknya untuk divaksin.
Populasi ternak kecil juga mengalami kenaikan seperti kambing menjadi sebesar 30.360 ekor pada tahun 2011 atau meningkat sebesar 11,29 persen dari tahun 2010, sedangkan babi bertambah menjadi 25.987 ekor atau berkembang sebesar 174,28 persen, dan domba berkembang menjadi 12.303 ekor dari atau meningkat sebesar 94,11 persen.
1. Sapi
Ternak Sapi merupakan aset masyarakat yang sangat berharga, strategis dan tinggi nilai ekonomisnya karena sapi dapat digunakan sebagai keperluan peminangan (belis) dan keperluan lain yang berhubungan dengan adat. Selain itu, sapi dapat dijadikan alat untuk membajak sawah, dikonsumsi ataupun dapat dijual untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa (sebagian diantarpulaukan ke Sulawesi). Potensi Sapi di Kabupaten Sabu Raijua sesuai hasil Pendataan Sapi Potong dan Kerbau Tahun 2011 sebesar 2.646 ekor yang tersebar di daratan Pulau Sabu kecuali Kecamatan Raijua. Potensi Sapi yang paling banyak di Kecamatan Sabu Barat sebanyak 1.640 ekor dan yang terkecil di Kecamatan Hawu Mehara sebanyak 200 ekor.
2. Kerbau
Banyaknya ternak kerbau yang dimiliki oleh seseorang merupakan suatu prestise bagi beberapa kalangan, karena kerbau dapat digunakan sebagai belis dalam acara peminangan, membajak sawah dan untuk dikonsumsi dan diperdagangkan ke Sulawesi. Potensi kerbau di Kabupaten Sabu Raijua sebesar 7.216 ekor dengan penyebaran terbesar terdapat di Kecamatan Sabu Barat 3.894 ekor dan yang terkecil di Kecamatan Sabu Timur sebanyak 384 ekor.
3. Kuda
Sama halnya dengan kerbau, kuda juga merupakan lambang prestise bagi yang memilikinya, karena kuda dapat digunakan sebagai belis. Selain itu kuda juga dimanfaatkan sebagai alat angkut barang dan orang terutama di pedesaan, diperdagangkan, dan dikonsumsi. Populasi kuda di Kabupaten Sabu Raijua terbanyak 5.034 ekor. Populasi terbanyak terdapat di kecamatan Sabu Barat sebesar 1.748 ekor, diikuti Kecamatan Sabu Liae sebesar 1.095 ekor, sedangkan populasi terkecil berada di Kecamatan Sabu Timur sebesar 158 ekor.
4. Kambing
Kambing Populasi Kambing di Kabupaten Sabu Raijua sebesar 30.360 ekor. Kambing dikonsumsi masyarakat dan dijual ke luar daerah seperti Sulawesi untuk menambah pengahsilan. Penyebaran ternak kambing di Kabupaten Sabu Raijua lebih banyak terdapat di Kecamatan Sabu Barat dengan jumlah populasi 8.822 ekor diikuti Sabu Liae sebesar 5.056 ekor, sedangkan populasi terkecil ada di kecamatan Hawu Mehara dengan jumlah 3.530 ekor.
5. Domba
Populasi domba di Kabupaten Sabu Raijua sebesar 12.303 ekor dengan populasi tertinggi di Kecamatan Sabu Liae sebesar 3.341 ekor dan sisanya tersebar di lima kecamatan lainnya.
6. Babi
Jenis ternak babi sangat potensial untuk dikembangkan terutama babi kampung, karena kesanggupannya beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Populasi babi di Kabupaten Sabu Raijua tahun 2011 sebesar 25.987 ekor, dengan potensi terbesar terdapat di Kecamatan Sabu barat sebanyak 8.987 ekor dan terendah di Kecamatan Sabu Timur sebesar 3.010 ekor.