Kecamatan Sabu Barat Gelar Musrenbangcam Menetapkan 183 Usulan
Kamis, 11 Maret 2021
Pimpinan Musrenbang Tingkat Kecamatan Sabu Barat
Plh.Bupati: " Sudah waktunya pengelolaan tambak garam kita lepas kepada bumdes atau pihak swasta lainnya".
Menia, Rabu, 10 Maret 2021
Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kecamatan atau Musrenbangcam Kecamatan Sabu Barat, berlangsung di Aula Tunu Tobo, Kantor Kecamatan Sabu Barat (19/3) dan di buka oleh Plh Bupati Sabu Raijua, Septenius M.Bule Logo,SH,M.Hum, turut pula Asisten Admistrasi Umum Marten F.Robe, Plt.Asisten I Markus Lodo, Camat sabu barat Yulens Koro, serta para pimpinan Opd, para Kepala Desa, Lurah, delegasi desa, Pdt.Daniel Hendrik,STh,M.Si, serta undangan lainnya.
Robinson Rihi Huki,S.Sos, saat membacakan laporannya mengungkapkan, musrenbangcam sebagai salah satu tahapan dari perencanaan pembangunan nasional yang bertujuan untuk menjaring aspirasi masyarakat untuk menetapkan kegiatan prioritas yang diharapkan akan menjadi dasar pertimbangan pemerintah daerah dalam merumuskan arah strategi pembanguna daerah secara berkesinambungan, terukur dan terkendali dan dilakukan secara terpadu melibatkan seluruh stecholder dan elemen masyarakat kaitannya dengan kegiatan prioritas yang akan menjadi agenda musrenbangcam mencakup, bidang Pendidikan, Kesehatan, Ekonomi, Infrastruktur dan Pemerintahan Umum.
Sementara Plt.Camat Sabu Barat, Yulens Koro ketika menyampaikan pemaparannya tentang Potensi, Masalah dan Solusi dalam wilayah kecamatan yakni, kecamatan sabu barat terdiri dari 17 Desa, 1 Kelurahan dan memiliki jumlah penduduk 33.295 jiwa. Menurutnya, di bidang pemerintahan sendiri, dan kaitannya dengan penyelenggaraan pemerintahan kata dia berjalan dengan baik. Sedangkan potensi lainnya seperti, pertanahan, lahan pertanian, perkebunan dan tambak garam, termasuk pabrik garam yudium, rumah kemasan gula semut dan gula sabu di desa raeloro, pabrik es di kelurahan mebba, dan penyulingan minyak kayu putih di desa delo, kemudian potensi peternakan, perikanan, serta sumber mata air semuanya di utarakan secara rinci dalam isi laporan tersebut. Kaitannya dengan sarana dan prasarana, menurut Yulens, sarana perhubungan terdiri dari dermaga perintis seba, dermaga ferry seba dan bandara tardamu seba semuanya merupakan obyek penting dalam wilayahnya. Sementara untuk akses pendidikan jelasnya, SDN/Swasta 27 buah, SMP 9 buah, SMAN/Swasta 3 buah, SMKN 2 buah, serta SMTK 1 buah. Selain itu ada pula, Kober, Satuan Paud,PKBM dan SPNF. Selain bidang pendidikan yang di utarakan, dia juga menyampaikan kaitannya dengan Keagamaan, BUMD, BUMD dan Koperasi juga disampaikannya pula tentang kepariwisataan.
Para Pimpinan OPD yang menghadiri Musrenbang Tingkat Kecamatan Sabu Barat
Selain menyampaikan tentang potensi wilayah maupun sarana dan prasarana yang ada tersebut, dia juga mengutarakan segudang permasalahan yang masih tersimpan dalam agenda pemeintahan di kecamatan, diantaranya bidang:1.Pemerintahan, terdapat 9 desa induk masa bhakti kadesnya berakhir pada April 2021; 2.Belum terisinya jabatan perangkat desa di beberapa desa, dan ada kadus yang tidak memenuhi syarat sebagai perangkat desa, serta masalah lainnya.
Sedangkan masalah Kependudukan, seperti, kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya dokumen kependudukan serta, pengurusan dokumen kependudukan yang bermasalah harus diperbaiki di pengadilan negeri kupang, juga masih menjadi kendala. Sedangkan di bidang pertanahan, kepemilikan tanah masih didominsi suku termaauk oembagian tanah kepada anak suku, kepada penggarap belum terkaksana dengan baik, karena prinsip ketergantungan kepada kepala suku masih sangat tinggi, apalagi kepemilikan tanah masih didominasi oleh suku sehingga menghambat pelayanan pengukuran, dan pengsertifikatan oleh BPN Sabu Raijua. Dan dibidang pertanian, kata camat, terjadi kekurangan pupuk di tahun 2021, karena pupuk SP36 tidak ada, dan akibat banyak tanaman pangan dan holtikultura masyarajat yang terkena hama. Untuk bidang pendidikan, diantaranya, kurangnya jangkauan jaringan wifi untuk proses belajar secara online, juga masih adanya tenaga pendidikan yg belum memiliki sertifikasi mengajar. Untuk masalah kesehatan menurutnya lagi, masih kurangnya tenaga medis dan para medis, rendahnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya pola hidup sehat, juga masih adanya maslah stunting yang terus menjadi perhatian serius oleh pemerintah.
Anggota DPRD Dapil II Sabu Barat, Donserses Nara Lulu dalam kesempatan tersebut mengatakan, musrenbangcam ini merupakan kegiatan penting karena seluruh aspirasi masyarakat dari dusun, desa, kelurahan dibawa dalam forum penting ini. Dirinyapun berharap agar melalui forum ini segala apa yang menjadi kebutuhan masyarakat dapat dimusyawarahkan dan diputuskan sesuai dengan skala prioritas dan kebutuhan dan bukan keinginan.
Para Pimpinan OPD yang menghadiri Musrenbang Tingkat Kecamatan Sabu Barat
Sementara Plh.Bupati Sabu Raijua, selain menyampaikan sambutan tertulisnya, dia pun menyampaikan beberapa hal penting lainnya seperti, musrenbang adalah bentuk nyata bahwa, aktifitas pemerintahan didaerah ini sedang berjalan sebagai mana mestinya. Menurutnya, kita sedang dalam kondisi covid-19, dan disabu raijua sudah ada tiga orang yang meninggal karena terserang covid19, dan pelaksanaan pemakamannya dilakukan sesuai dengan protap dan prokes covid19 oleh satuan tugas penanganan covid kabuopaten sabu raijua. Plh.buoati berharap agar kejadian ini, cukup sudah tiga orang saja yang menjadi korban, dan jangan lagi ada korban yang lainnya nanti. Karena itu, Bule Logo menghimbau agar masyarakat memiliki kesadaran untuk mentaati prokes cegah covid dengan melakukan 3M. Dan untuk cegah tangkal penularan virus corona secara masif di kabupaten sabu raijua, maka telah dikeluarkannya aturan bagi pelaku perjalanan baik dengan menggunakan pesawat udara maupun transportasi laut, dari sabu raijua maupun yang datang ke sabu raijua, wajib menunjukan surat keterangan bebas covid atau sertifikat telah di vaksin covid19. Sedangkan untuk dana desa tahun 2021, setiap desa wajib mengalokasikan 8% bagi penangana covid 19. Dirinyapun mengharapkan agar masyarakat mulai dari level RT, RW, Desa Kelurahan supaya turut berperan dalam mengatasi dan mencegah penyebaran covid di lingkungannya masing-masing. Masalah pertanahan, menurutnya, empat desa yang sedang melakukan sertifikasi tanah dimintakan agar masyarakat mendukungnya sehingga proses legalitas terhadap hak kepemilikan tanah itu dapat berjalan baik demi kepentingan anak cucu kita kedepannya.
Lebih jauh, jelasnya bahwa masalah bbm di sabu raijua sudah terlayani dengan baik, demikian juga dengan masalah tambak garam pemda akan lepas pengelolaannya kepada pihak bumdes, atau kepada pihak swasta lainnya karena pihak pemda kaitannya dengan hal ini tidak berorientasi kapada profit, tetapi kepada fungsi pelayanan publik(public service oriented). Pada akhir acara itu, kepala bappeda sabu raijua, Drs.Haludin Abdulah,M.Si, mengatakan hasil rekapitulasi yang di finalisasi terhadap usulan berjumlah 183 kegiatan, dengan pagu anggaran sebesar Rp. 2.138.292.009.001,00-,
Simpan sebagai :
Berita terkait :