GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT KABUPATEN SABU RAIJUA

SABU-RAIJUA, Gerakan masyarakat hidup sehat (GERMAS), adalah program Pemerintah Pusat  yang sedang diimplementasikan kepada masyarakat melalui dinas teknis. Gerakan Masyarakat Hidup Sehat merupakan suatu tindakan yang sistematis dan terencana, yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen masyarakat dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup sehat.

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat yang diselenggarakan Dinas Kesehatan Provinsi NTT yang berlangsung di aula MANA Home Stay, Jumat 12 Oktober 2019 yang dibuka secara langsung oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Sabu Raijua, Septenius Bule Logo, SH,.M.Hum, di damping oleh Staf Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi NTT Donna P. Hutahaean, SKM,. M.Kes.

Dalam Sambutan tertulis Bupati Sabu Raijua, Drs. Nikodemus Rihi Heke, M.Si yang dibacakan oleh Sekretaris Daerah Sabu Raijua Septenius Bule Logo, SH,.M.Hum mengatakan Pembangunan kesehatan pada hakekatnya, adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kemauan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Ini dikarenakan kita sementara mengalami transisi epidemiologi yang ditandai dengan meningkatnya kematian dan kesakitan akibat penyakit tidak menular  seperti stroke, jantung, diabetes, gagal ginjal dan lain sebagainya.

Dampak dari meningkatnya penyakit tidak menular seperti biaya pelayanan kesehatan yang harus ditanggung oleh masyarakat dan pemerintah. Menurunnya produktivitas masyarakat dan menurunnya daya saing yang pada akhirnya mempengaruhi kondisi sosial dan ekonomi masyarakat itu sendiri.

Sesuai dengan intruksi Presiden Republik Indonesia nomor 1 tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat dapat dilihat bahwa dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat perlu mendapat dukungan dari lintas sektor karena masing-masing lintas sektor mempunyai peran yang sangat penting dan keterkaitan satu dengan yang lainnya.

Lebih lanjut dikatakan bupati melalui forum koordinasi dengan lintas sektor terkait pelaksanaan germas diharapkan dapat menjadi wadah untuk meningkatkan peran lintas sektor dalam pelaksanaan Germas di Kabupaten Sabu Raijua dan dapat menjadi agen perubahan dilingkungan kerja kita masing-masing sehingga masalah kesehatan bukan hanya menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan tetapi menjadi tanggung jawab kita semua, sesuai tugas pokok dari fungsi masing-masing.

Hal Senada juga disampaikan oleh nara sumber dari Staf Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi NTT, Donna P. Hutahaean, SKM,. M.Kes menjelaskan bahwa stunting adalah kondisi anak dimana mengalami gangguan pertumbuhan sehingga menyebabkan tubuhnya lebih pendek ketimbang teman seusianya. Penyebab stunting pada umumnya karena asupan gizi yang buruk, oleh karena itu gizi seorang ibu hamil harus selalu diperhatikan dengan mengkonsumsi makanan yang sehat seperti makanan yang banyak mengandung karbohidrat, protein, lemak dan vitamin-vitamin agar selama kehamilan gizinya berkecukupan.

Setelah anak dilahirkan gizinya harus selalu dijaga dengan diberikan ASI eksklusif dari usia 0-6 bulan dan di usia 6-2 tahun diberikan makanan pendamping ASI yang mengandung gizi.

Lebih lanjut dikatakan Donna Hutahaean untuk anak yang sering mengkonsumsi susu formula memilikisistem kekebalan tubuh yang kurang bagus dibandingkan anak yang diberikan ASI secara rutin sampai usia 2 tahun.

Gerakan Masyarak Hidup Sehat yang akan melibatkan masyarakat dan OPD terkait akan diselenggarakan pada tanggal 18 oktober 2019 mendatang di pantai Napae dengan peserta 225 orang.

Simpan sebagai :

Berita terkait :

• BUPATI RIHI HEKE MELAKUKAN MONITORING HARGA DAN STOK SEMBAKO
• Bupati Sabu Raijua Melakukan Monitoring Harga Dan Stok Sembako
• 0